Suatu waktu menari dengan hujan, sesekali
melukis indahnya matahari
Sehari menari dengan seribu tangan, semalaman
menari diatas lantai dansa
Sehari berkicau bagai burung beo, sekejap diam
dalam renungan hati
Hari ini mengendarai mobil mewah, esoknya berjalan diatas tumpukan sampah
Hari ini mengendarai mobil mewah, esoknya berjalan diatas tumpukan sampah
Kadang tertawa lepas, tiba-tiba berlinang dalam
air mata
Suatu saat hiperaktif, sekejap menjadi terdiam
seperti tak bertenaga
Suatu hari bergosip dengan kaum Hawa, beberapa
saat bersepeda dengan kaum Adam
Selang siang mencekik dompet, saat malam
menghambur uang
Redup seperti sang malam, namun cerah bagai
lampu sorot panggung
Sejenak bertegur sapa, tiba-tiba membenci
dibelakang
Sesekali memamerkan kekuatan, lain waktu
tersipu-sipu dengan talenta
Berani bagai satria baja hitam, tapi penakut
dalam hati
Ingin mencoba, tak ingin mengambil resiko
Sewaktu-waktu terbang layak malaikat, berubah
menjadi iblis tak berhati
Sesekali tentram dan bahagia, kadang terluka
dan hancur
Suatu masa kita bergandengan tangan, tiba-tiba
menjauh bagai orang asing
Perubahan.
No comments:
Post a Comment