Sunyi tumpah menyiram lantai kamar itu
Sepetak ruang suwung dengan aroma kretek yang meruap
Dan seorang pemuda yang bersimpuh
Dengan tembakau yang sudah berubah jadi abu
Tangannya berpadu
Memohon pada Bunda yang berhati mulia
Dan Bapa yang membuka tangan untuk menerima
Dalam diamnya ia meratap
Agar merelakan tapak yang ingin pergi
Agar memaklumi darah asing yang mengalir dalam nadi
Agar menghapus sidik jari dari yang bukan milik diri
Agar yang hancur
akhirnya belajar untuk melebur