19/07/2013

for u, pal

Jatuhlah suatu hari dimana malamnya begitu indah. Semua tampak begitu elok dan sunyi dari balkon mungil seorang gadis kesepian. Ia menatap langit malam. Sinar bulan menyinari rambutnya yang terkulai lemas di bahunya. Bintang bertabur bebas diantas karpet hitam tanpa awan. Gadis itu ikut terdiam dengan malam. Namun teriakan batinnya bergema hingga ujung dunia. Ia tersesat dalam realita. Diantara dunia yang baru ini. Ia lelah. Air mata luka mengalir dari matanya. Mencoba melupakan realita sejenak, ia menatap langit.

Bintang-bintang berkelip seperti sedang tertawa. Satu bintang yang tak berkelip. Hanya terdiam, memancarkan cahayanya. Ia berada jauh dari bintang lain. Bermilyar tahun cahaya. Bintang itu berada dalam naungan sang bulan, yang tergantung diatas langit seperti senyuman indah yang dicuri. Bintang itu berada jauh dari bintang lain. Namun, tampak ia nyaman berpijar disebelah sang bulan. Mereka tak sama, bahkan mereka tak sedikitpun sempurna. Nampaknya mereka tak peduli. Yang terpenting adalah mereka mencoba bersinar seterang mungkin untuk memberi pesan untuk gadis kesepian yang menatap mereka nun jauh dibawah sana.

Mencoba memberi tahu bahwa ia tak sendiri.. Ia bukan percobaan gagal Sang Pencipta. Ia bukan seorang buruk rupa yang selalu ia bayangkan. Bahwa ia lebih dari apa yang orang lain katakan tentang dirinya. Ia spesial, layaknya sang bulan dan bintang tak berkelip. Sang bintang melesat pergi dan bersinar dimata sang gadis. Sang bulan pergi mengembalikan senyumannya yang hilang.


Malam itu begitu sunyi. Namun tak lagi untuk gadis itu. Ia tak sendiri. Ia bahagia. Ia punya teman.



Dedicated to my.........i don't even know what should i call her xx




No comments:

Post a Comment