14/05/2013

Bali, 8 Mei 2013

Hari itu adalah hari yang cerah. Matahari tersenyum menawan. Gumpalan kapas melayang bebas di udara. Membiarkan dirinya tertiup angin pagi. Sementara seorang gadis duduk manis dibawahnya. Diatas pasir putih. Didera ombak kehidupan. Sesekali ia mencoba berdiri. Namun tak mampu kakinya menahan deru ambak. Jadilah ia tersungkur lemah. Sesekali ia mencoba duduk tegak. Dan sang ombak lagi-lagi menguasai dirinya. Menggulungnya dengan alam. Diaduk dengan karang dan garam.

Pernah ia menulis nama diatas pasir memori. Nama seseorang yang ia yakini seorang pengkhianat. Namun belum mampu ia yakini sepenuh hati. Ia tersenyum. Kendati terdapat luka yang menganga di hatinya. Tak lama, ombak menghapus nama itu. Membiarkan gadis itu menangis, tapi tak lama. Ia mencoba bangkit dan berdiri. Mencoba untuk menyingkirkan rintangan. Ia berjalan berlalu. Mencoba bertahan dari ombak badai. Meyakini hari esok yang lebih baik untuknya. Tak lama, gulungan ombak menyapu langkahnya pergi.

Yang lalu biar lalu.

No comments:

Post a Comment