27/02/2013

Pilu

Tak ada yang dapat menghalangi cahayanya malam ini.

Aku menatapnya bebas dan membiarkan cahayanya menumpahi tubuhku malam ini. Dia masih disitu. Duduk di tempat yang selalu ia singgahi. Menghirup secangkir arabika yang ada dihadapannya. Aku memalingkan wajahku darinya sambil memaksa kakiku untuk beranjak. Malam ini sepi. Sunyi. Senyap. Tak banyak yang dapat kuperbuat. Tak banyak muda-mudi yang biasanya menjadi sasaranku. Sementara aku sendiri berlalu. Melewati pasar malam yang memiliki dunianya sendiri. Berlalu-lalang diterpa angin malam. Sesekali aku mengambil sebuah panah dibelakan punggungku. Memanah setiap orang yang sekiranya membutuhkan cinta di jiwanya. Kekasih yang bertengkar, atau mungkin seseorang yang sedang meragukan cinta. Dewi cinta? Mungkin terlalu tinggi untuk mendefinisikan siapa diriku. Aku hanya sembarang muncul diantara para manusia yang membutuhkan cinta. Menjalankan apa yang seharusnya aku lakukan.

Sesekali aku meluncurkan sebuah panah dari busurku, aku merasa iri dan curiga. Aku ini apa? Membuat orang lain mencinta, sedangkan aku sendiri tidak mengerti apa itu cinta. Aku hampa. Tak merasakan cinta. Padahal aku sang penyebar cinta. Yang tak akan pernah tua ataupun mati. Namun, sudah aku putuskan.

Aku berlari. Membiarkan bulu-bulu di sayapku meninggalkan sarangnya. Terbang entah kemana. Aku sudah tidak peduli akan apa-apa lagi. Langkah ini telah memilih tempatnya. Setelah berlika-liku menembus kelamnya malam, akhirnya aku sampai juga. Ditempat yang seharusnya aku berdiri. Dibalik kaca itu. Dia masih termenung menatap arabikanya. Tak sedikit pun mencuri pandang padaku. Aku menarik napas panjang. Inilah saatnya. Aku menarik panah yang ada di punggungku. Menggengamnya erat. Lalu, aku menjatuhkan panahnya kepada......diriku sendiri. Jika ini sebuah pengorbanan untuk mencicipi rasanya cinta. Namun, apa yang terjadi? Mengapa tubuhku lunglai begini? Oh tidak, tidak! Aku tergeletak diam. Aku tak dapat berpikir apa-apa. Gambarannya yang sedang termenung hilang begitu saja. Malam kian beranjak terang. Mencoba untuk mengantarku pergi. Ah, tunggu!

Jangan biarkan aku pergi tanpa cinta.


Terinspirasi oleh lagu Give Me Love oleh Ed Sheeran

No comments:

Post a Comment