Lupa? Tak akan. Rindu? Itu pasti. Namun, tak ada yang pasti dapat mendefinisikan kamu dipikiranku. Saat itu udara meniup wajahku. Kita berjalan bersampingan. Hanya kesunyian yang muncul. Hanya suara deru mobil yang sesekali menemani kita. Apa kamu masih ingat? Saat kita terbang entah kemana, untuk menyenangkan hati dan pikiran. Tetapi, semua orang tahu bahwa kita bukan orang yang sedang berkasih. Mengingat hal itu, kadang membuatku gundah. Mengingat detik demi detik dan setiap hela nafas yang kulalui bersamamu. Namun, bukan semakin dekat, kita malah pergi menjauh ke jalan yang berbeda. Aku terdiam disini. Menunggu di dunia mimpi. Aku ingin terus bermimpi dan tidak membuka mataku saat sang surya menjelang. Karena dunia realita ini miliknya, namun dunia mimpi adalah milikku. Aku ingin memlikimu, sampai waktu berhenti berdetik. Tetapi tak ada yang abadi. Aku tak dapat menghentikan waktu, walau hanya sesaat. Rasanya mustahil bagi akal sehat ini. Namun, rasa ini masih ada. Masih setia menghuni pojokan hatiku dan menanti-nanti pemiliknya.
Sudah lama sejak saat itu. Gambaran sepia itu masih ada. Tak seperti yang kusangka, kau telah tumbuh begitu dewasa. Dan seiring berjalannya waktu, sudut mimpi di benakmu perlahan mulai memudar. Tergantikan dengan realita dan logika. Kelamaan, cintaku bukan mimpi lagi. Melainkan realita yang tidak dapat kuelakkan. Angin menyampaikan kabar yang dapat kuucap baik atau buruk. Kudengar kau meraih mimpi. Kudengar kau bahagia. Kudengar kau telah memilikinya. Mungkin aku terbang terlalu tinggi. Terlalu jauh menuju ke ruang mimpi. Aku pun tetap bukan pilihanmu. Sebuah hal yang gamblang jika kau lebih memilih realita daripada percaya terhadap setiap mimpi-mimpi yang terkadang melaju bebas di batinmu. Tak apalah, aku pergi. Aku berbisik kecil, seraya memejamkan mataku. 'Berikan yang terbaik untuknya. Biarlah dia tumbuh menjadi suatu kenangan yang tak akan terbenam di dalam memoriku'. Memang benar, aku terlalu banyak berharap. Rasa ini memang nyata. Namun, memilikimu akan selamanya menjadi mimpi.
No comments:
Post a Comment