Hujan sore ini
Tak mampu menaklukkan rasa dingin
Yang menyembilu hati
Rindu, aku rindu
Namun lidah terasa kelu untuk mengucap
Jemari terasa rapuh untuk menulis sepucuk surat lagi
Terbendung oleh ego
Yang tak kunjung reda
Selimut yang mendekap tubuh
Kian lama kian luntur peranannya
Tak mampu untuk menggantikan
Kedua tangan yang sempat mendekap raga
Apa kabar New York?
Apa ikut tersendu bersama Jakarta?
Ah, tak mungkin sama
Langit New York tak mungkin berbaur dengan langit Jakarta
Karena matahari dan purnama tak akan pernah menyatu
Layaknya kita yang tak pernah dipertemukan oleh waktu
Tak terasa air mata ini
Turut terjatuh dengan hujan sore ini
Kembali mengenang sosok dirinya yang jauh di mata
Dan juga jauh di hati
Tak terasa pula
Hati ini kembali jatuh padanya
Terjun secepat lebatnya
Hujan di Jakarta
(Terinspirasi dari film 'Ada Apa Dengan Cinta? 2)
http://www.desvaherzani.blogspot.co.id/
No comments:
Post a Comment