Saat semesta berkehendak
Untuk kita bersua
Setelah sekian lamanya merindu
Kita seakan berbincang
Dalam bahasa asing
Tenggelam dalam percakapan
Yang hanya kau dan aku yang memahami
Kedatanganmu kilat
Namun bagai jangkar
Yang menghambatku untuk pergi
Kau usik kenangan lama
Yang beriak melebar
Menyesakkan rasa dan pikiran
Rangga,
Kau alasan malam-malam sunyi itu ada
Kau alasan semua puisi cinta ditulis
Bukan sosok Adam yang lain
Tetapi kamu
Pendek akalku jika aku melepasmu
Rasa itu tak pernah membusuk
Malah mewangi
Bagai mawar putih yang kau beri
Jauh sebelum kita mengerti cinta
Pikirku tersentak dan insaf
Membenci itu meletihkan
Mendendam itu menguras tenaga
Apalah gunanya mengutuk masa lalu
Jika masa depan menanti
Untuk dirajut dengan kenangan baru
Biarlah hati ini pernah sakit
Semua insan juga pernah terluka
Luka pun tak selamanya menganga
Perlahan pasti akan menutup dirinya
Tak usah janjikan masa depan
Tak usah jaminkan sesuatu yang tak pasti
Cukup berada disini
Temani aku memulihkan luka di hati
Rangga,
Cintaku akan selalu ada
Hingga sang surya lelah bersinar
Hingga purnama pudar dan menua
Hingga jari jemari
Tak mampu lagi mencipta kereta kata-kata indah
Jika cinta ini dilawan dengan jarak
Jika cinta ini diadu dengan waktu
Hanya aku, kamu, dan bandar udara ini yang tahu
Siapa yang akan jadi pemenangnya
(Terinspirasi dari film Ada Apa Dengan Cinta? 2)
(Terinspirasi dari film Ada Apa Dengan Cinta? 2)