Rautmu mengemas satu atau dua derita
Mungkin bimbang akan amarah yang meruah
Atau kama yang hadir tanpa disangka
Tanganmu membalut segelas sentosa
Pandangmu bergamam tapi sungguh,
Kau tak perlu bertanya
Jawabku sudah terlihat begitu jernih
Tangan dan mulut kami tercela
Hingga lupa apa itu nestapa
Kakimu bergetar seperti gugup
Melawan detakku yang mulai berdegup
Padahal cakrawala sudah tak lagi redup
Namun raga masih belum mengucap cukup
No comments:
Post a Comment