Puan di ujung malam mengulum prahara
Berdzikir ingin mengubah takdir
Atau hanya menggumuli kemelut hati
Remang melahap setiap potongannya
Sebelum sisa-sisanya dimuntahkan
Lalu dituntut untuk merengkuh rasa
//
Mau dibawa ke mana amarah dirinya?
Rasa bersalah dalam benaknya
Perlu tempat untuk merumah
Di manapun, apapun kecuali dirinya
Di semesta atau kembali ke Pencipta
//
Munajat yang tak kunjung mangkus
Dimaklumi sebagai kurang-Nya
Barangkali tangan-Nya tak cukup besar
Mendekap seluruh bani di muka semesta
//
Tetapi puan hanya keliru
Tuhan hanya sedang menjadi pengampu
Tentang bagaimana memeluk tanpa terkeluk
No comments:
Post a Comment