Untuknya yang
rela menaiki angkutan umum dan terpaksa memasukkan debu dan asap kendaraan kota
ke dalam paru-parunya setiap hari
Untuknya yang
menuntunku berdoa dan menyanyikan ‘Nina Bobo’ sampai aku tertidur
Untuknya yang menyuapiku
makan dengan tangannya disaat aku sakit
Untuknya yang
selalu menderingkan telepon rumah sesaat setelah aku pulang dari sekolah
Untuknya yang
tak pernah melewatkan penampilanku di pentas seni
Untuknya yang memangkuku
dan menggandeng tanganku disaat aku
sedih
Untuknya yang
tak pernah lelah mengganti popokku di tengah malam
Untuknya yang
paling pintar memasak macaronischotel
Untuknya yang
sering menitikan air mata tapi tak pernah bilang-bilang
Untuknya yang
tak pernah kalis dari kenangan walau telah sirna dari peradaban 11 tahun lalu
Untuknya yang sabar,
setia, dan percaya
Selamat ulang
tahun.
No comments:
Post a Comment