28/11/2017

Bila Esok Tak Tiba

Kalau besok aku tidak masuk kuliah,

Titip absenku. Tak usah jawab saat dosen bertanya aku dimana.

Titip kamarku. Sisa belingnya perlu disapu terlebih dahulu. Tetapi selain itu, kamar itu masih layak pakai.

Titip kedua kaktusku yang kutaruh dibalik jendela. Tak perlu disiram setiap hari, dua hari sekali saja cukup. Aku tak mau mereka nantinya menyusulku.

Titip salamku untuk yang masih ada. Bilang aku sudah bahagia.

Sang Pelukis dan Istrinya

"Lama sekali kau melukis," tutur sang istri jengkel sembari menaruh secangkir kopi hitam. Kesukaan suaminya.

"Sebentar lagi juga rangkum. Lagi pula aku tak suka diburu-buru.". Sang surya sudah tak nampak. Namun tangan sang suami masih saja dinodai cat akrilik dengan warna tak karuan. Tak heran jika sang istri gusar.

"Kamu melukis apa lagi memangnya?" Sang istri mencuri-curi pandang pada kanvas yang ada di hadapan suaminya. Penasaran dengan apapun yang lebih menarik waktu dan mata suaminya daripada kehadirannya.

Tak disangka ia mendapati potret dirinya; duduk manis dengan tangan terlipat dan senyum tipis, lengkap dengan mengenakan kebaya hijau favoritnya. Ia tak kuasa menahan senyum, dan sang suami pun tersipu malu.

"Mau kau beri judul apa lukisan ini?"

"'Tanpa Judul' saja. Lebih baik begitu," jawabnya tenang. Sang istri langsung memasang wajah jengkel. Tak terima jika suatu hari orang melihat lukisan ini dalam sebuah pameran tanpa mengetahui bahwa itu merupakan potret diri istri dari pelukis tersebut. Namun sang suami menarik tangan sang istri. Sebuah senyuman tergurat di wajahnya.

"Tanpa judul bukan berarti tanpa arti."


-Galeri Nasional, 24 November 2017


In A Mood

Between the noises and tobacco smoke
We were standing side by side
People were gazing at their shoes
But I would rather gaze at you

22/11/2017

Ikhlas

Puan sudah lama termenung
Pena dalam genggamnya mengeluh
Bosan menulis tentangnya yang telah pergi
“Untuk apa buatnya abadi,
Jika ia mengingini untuk mati?”
Namun sang puan tak pandai melupa
Dan rima tentang yang pergi 
Tercipta sekali lagi

13/11/2017

Senja Sudah Mati

Mari ucapkan salam pergi
Untuk senja yang takkan kembali
Ada esok, ucapmu penuh mimpi
Namun senja tak pernah datang dua kali

Jadi jangan janjikan yang tak pasti
Jangan mengenang lagi ilusi
Lembayung telah berganti 
Dan senja tiada lagi ada arti

(Ditulis untuk ujian tengah semester mata kuliah Metafisika)