18/09/2014

Biar Waktu yang Menjawab

Bagaimana jika pandangan dari mata indah itu dapat membuatku terpesona berkali-kali? Tak peduli apakah kau terpesona dengan milikku atau tidak.

Bagaimana jika hanya kamu pilihanku untuk kembali? Tak peduli dengan segala kekuranganmu yang seakan sirna dimataku.

Aku berjalan diantara bayangan waktu. Bimbang. Berada diantara masa lalu dan masa kini. Terombang-ambing dengan perasaanku sendiri. Tenggelam oleh pikiranku sendiri.

Lalu kau muncul. Menawarkan tumpangan untukku. Untuk pergi dari masa lalu. Membawaku ke masa kini, dimana aku seharusnya hidup.

Lalu perasaan itu tumbuh. Apa kamu merasakannya juga? Aku tak dapat menebak apa perasaan yang tersembunyi dibalik wajah tak pedulimu itu. Namun aku tahu, kau sebenarnya peduli.

Aku memintamu untuk mengantarku ke masa depan. Agar aku tahu bagaimana jalan cerita ini. Agar aku tak harus merasa kecewa berkali-kali dengan harapan yang telah kugantung tinggi.

Tetapi kau memintaku untuk bersabar. Untuk berjalan saja mengikuti arus yang ada. Untuk menikmati apa yang ada detik ini, saat ini. Biar waktu saja yang menjawab, ucapmu.

14/09/2014

Sudut Pandang

Jika saja perspektif itu dapat berubah

Jika saja perspektif itu dapat dilihat oleh perspektif lain

Jika saja perspektif itu dapat dipilih

Jika saja perspektif itu tak pernah ada

Jika saja aku itu perspektifmu

Jika saja kau menginjak sepatu yang kupijak ini

Mungkin pada akhirnya kau akan mengerti