07/05/2014

Titik.

                Aku sering takut untuk menikmati indahnya matahari senja. Karena kutau yang kunikmati itu hanya sekejap mata. Tak bertahan hingga selamanya. Tak lama matahari senja pun akan berganti gilir dengan lekukan bulan dan taburan bintang. Dan saat aku ingin menikmatinya, tak lama sang fajar akan menggantikannya. Salah satu ketakutan terbesarku, akhir.

                Layaknya sebuah titik dalam sebuah kalimat, sebuah akhir itu memang akan mengakhiri segalanya. Dan aku selalu takut akan hal itu. Seperti tepukan tangan riang saat orang-orang menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Seberapapun meriahnya, akan ada satu orang yang akhirnya berhenti untuk menepukkan tangannya itu. Atau bagaimana dengan saat-saat bahagia? Pasti akan ada saat dimana tawa itu akan terhenti. Dimana tidak ada lagi yang mencoba untuk menghibur satu sama lain. Dimana pembicaraan akan terhenti pada seseorang, tanpa ada seorang lagi yang berusaha untuk melanjutkannya. Ya, semua itu akan berakhir.

               Memang, setiap awalan pasti akan ada akhir. Karena memang sebelum kau memulai sesuatu, kau secara tidak sadar telah mengambil resiko untuk bertemu dengan akhir. Menghindarinya memang bisa, tapi entah bagaimana kau akan bertemu dengannya lagi. Seperti aku ini. Aku sedang menarik-narik ide entah darimana untuk membuat tanganku tetap mengetik dan membiarkan tulisan ini terurai tanpa akhir. Namun, pasti kau akan bosan membacanya. Maka dari itu, aku sudahi saja gumamku ini.

No comments:

Post a Comment