22/02/2014

Matahariku

            Hujan datang lagi. Sial. Sehari lagi tak bertemu dengan sang pencuri hati. Sang Bulan dapat merasakan setiap tetes hujan yang jatuh, terpecah, dan kembali bersatu dengan butiran-butiran air yang semula sendiri juga. Langit begitu kelam. Awan badai seakan mencari kekuasaan diantara infinitas langit dunia. Padahal Sang Bulan tak pernah mengundang sekawanan awan itu. Ia sudah bilang pada mereka untuk tak datang, sehari saja, agar ia bisa bertemu dengan Sang Matahari.

            Sesekali ia bercerita dengan kerabatnya, Sang Bintang, tentang jalinan cinta antara keduanya. Namun Sang Bintang berkata bahwa tak ada gunanya mencintai sesuatu yang tak mungkin dimiliki. Tetapi Sang Bulan tak mengacuhkan perkataan temannya itu. Walau hanya dalam sepersekian detik ia bertemu dengannya, Sang Matahari selalu berhasil mengambil hatinya untuk kesekian kalinya. Dan Sang Bulan hanya membiarkan hal itu berlalu.

            Ia tahu, ia tak dapat mengubah takdir. Tak dapat mengubah siang menjadi malam. Tak dapat muncul pada siang hari. Tak dapat mengalahkan sinar mentari. Ia tahu Sang Bintang ada benarnya. Tak ada gunanya mengharap akan sesuatu yang tak mungkin terjadi. Sang Bulan menangis pergi, namun tak ada yang melihat air matanya. Ia berbalik, hendak pergi saja. Ingin bersembunyi selama beberapa minggu dibalik awan kelam malam. Namun, tubuhnya mendadak bersinar. Ada apa ini? Ia berbalik, lalu tersenyum bahagia. Bahagia sekali. “Halo, matahariku.”

15/02/2014

17:59

I wish I was a robot
I have steel instead of skin
I don’t have to be insecure to how do I look
I have oil instead of blood
I don’t have to see it flows to prove I’m alive
I have machines instead of brain
I don’t have to over think things
I could just shut myself as long as I want
I wish I was a robot
No feelings, no thing

Mencintai Itu Mudah

Mencintai itu mudah
Mencintai disaat yang tepat itu sulit
Mencintai itu mudah
Mencintai luar dalam itu sulit
Mencintai itu mudah
Mempertahankan cinta itu sulit
Mencintai itu mudah
Mencintai orang yang tepat itu sulit
Mencintai itu mudah
Mencintai tanpa cerita yang rumit itu sulit

07/02/2014

February 7th 2014

Tersenyum
Hanya itu yang dapat kulakukan saat melihat
wajahmu tergores dengan senyuman yang
lebih indah dari sang bulan sabit pada
penghujung bulan.

Bahagia
Perasaan yang tersisa didalam hatiku disaat
kau itu bercerita dan bernyanyi sesuka hati,
tanpa memedulikan fakta bahwa mungkin
akan ada kecanggungan yang tumbuh
diantara percakapan itu.

Tertawa
Saat kamu melempar guyonan konyol atau
sekadar kata-kata manis padaku hanya
untuk menghiburku saat jarum jam telah
berputar tak menentu dan bintang yang
sinarnya rapuh itu telah bertebaran
bermilyar cahaya diluar sana.